Fresh Juice 5 Juli 2017 – Mat. 8:28-34 : Roh jahat saja takluk!

Play

Pembawa Renungan : RP. John Laba, SDB
Timor Leste

Mat. 8:28-34

instagramFJ20170705

Lectio:
Setibanya di seberang, yaitu di daerah orang Gadara, datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan menemui Yesus. Mereka sangat berbahaya, sehingga tidak seorangpun yang berani melalui jalan itu. Dan mereka itupun berteriak, katanya: “Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?” Tidak jauh dari mereka itu sejumlah besar babi sedang mencari makan. Maka setan-setan itu meminta kepada-Nya, katanya: “Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu.” Yesus berkata kepada mereka: “Pergilah!” Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau dan mati di dalam air. Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan setibanya di kota, diceriterakannyalah segala sesuatu, juga tentang orang-orang yang kerasukan setan itu. Maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus dan setelah mereka berjumpa dengan Dia, merekapun mendesak, supaya Ia meninggalkan daerah mereka.
Demikianlah Injil Tuhan kita.
Terpujilah Kristus
Renungan:

Roh jahat saja takluk!

Pada suatu kesempatan saya melihat seorang eksorsis mengusir roh jahat yang sedang merasuki seorang pemuda. Pemuda itu berjalan sambil berteriak-teriak seperti orang gila. Beberapa orang yang mengenal pemuda itu membawanya kepada seorang eksorsis untuk mendoakannya. Setelah beberapa saat didoakan, pemuda yang galak itu jatuh ke tanah dan tidak menyadarkan diri. Setelah itu ia sadar, terbangun dan berkeringat. Ia mulai berkata-kata dengan bahasa yang dapat dimengerti orang banyak orang. Ia menjadi tenang dan mulai mengenal keluarga dan sahabat-sahabat yang lain.  Hingga saat ini pemuda yang dikenal galak itu sudah menjadi normal. Banyak orang mengatakan bahwa doa itu dapat mengubah seluruh hidup manusia, bahkan orang yang kerasukan setan pun dapat pulih seratus persen.
Pada hari ini kita mendengar sebuah kisah Injil yang menarik. Tuhan Yesus dan para murid-Nya barusan mendarat setelah mengalami angin sakal di tengah danau yang menakutkan. Kini mereka meninggalkan pantai danau Galilea menuju ke sebuah daerah bernama Gadara di sebelah tenggara danau Galilea. Hal ini membuktikan bahwa Yesus selalu berkeliling dan berbuat baik. Ia pergi dari satu tempat ke tempat lain untuk mewartakan Injil Kerajaan Allah. Di Gadara terdapat sebuah pekuburan yang menakutkan banyak orang. Mereka percaya bahwa banyak roh jahat berada di tempat itu. Ada banyak orang yang mengalami kerasukan roh jahat di pekuburan ini. Ketika itu ada dua orang, tanpa nama yang mengalami kerasukan setan dan sangat ditakuti oleh orang-orang di Gadara datang menemui Yesus. Di sinilah terjadi pertemuan dua kuasa yakni kuasa gelap dan kuasa terang. Kedua orang yang mengalami kerasukan setan itu mengalami kuasa gelap, kini berhadapan  dengan Yesus sang Terang sejati dan kuasa-Nya.
Siapakah yang lebih berkuasa? Apakah kuasa kegelapan atau kuasa terang? Ini adalah kedua pertanyaan yang melintas dalam pikiran manusiawi kita. Kedua orang di Gadara itu pikiran mereka dikuasai oleh roh-roh jahat. Kuasa kejahatan itu senantiasa merong-rong kuasa Allah di dalam diri Yesus Kristus. Roh jahat sendiri mengenal kuasa Allah di dalam diri Yesus Kristus. Sebab itu mereka ketakutan dan merasa akan kalah ketika berhadapan dengan Yesus yang lebih berkuasa atas mereka. Itulah sebabnya mereka mempertanyakan kehadiran Yesus: “Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?” Karena merasa akan kalah maka mereka minta Yesus untuk memasukkan mereka ke dalam babi-babi, dan dalam waktu singkat babi-babi itu terjun ke dalam danau dan mati. Roh jahat di sini menunjukkan kepatuhan mereka pada kuasa Allah dalam diri Tuhan Yesus.
Para pemilik babi-babi ini mungkin orang Yahudi. Kebetulan Gadara dihuni oleh orang-orang Yahudi yang dipimpun oleh Herodes Filipus. Orang-orang Yahudi di wilayah ini melanggar hukum Musa karena memelihara babi. Sebab itu mereka tidak menuntut ganti rugi kepada Yesus tetapi meminta-Nya untuk meninggalkan Gadara secepat mungkin.
Kisah Injil ini saya katakan menarik perhatian kita karena berbicara tentang hidup kita setiap hari. Roh jahat atau iblis itu benar-benar ada dan selalu mencari jalan untuk merasuki kehidupan kita. St. Petrus mengatakan: “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dpat ditelannya” (1Ptr 5:8). Banyak kali iblis dan roh-roh jahat mencari celah untuk menguasai hidup kita sehingga kita selalu jatuh atau mengulangi dosa yang sama. Apakah kita berani melawan kuasa roh jahat atau kita taat kepada roh jahat dan mengulangi dosa yang sama?
Sadarlah, berjaga-jagalah dan lawanlah! Kata-kata ini menunjukkan bahwa kita adalah milik Kristus. Bersama Kristus, kuasa apa pun pasti takluk. Kejahatan dikalahkan Yesus, bahkan maut saja kalah. Bagaimana dengan kita? Mengapa kita begitu lemah dan mudah jatuh ke dalam dosa yang sama? Mengapa kita menyukai kesukaan iblis dari pada kesukaan Yesus? Renungkanlah hidupmu di hadapan Tuhan. Bertobatlah dan terimalah Yesus Kristus.
Doa: Tuhan Allah kami, ubahlah hidup kami untuk menjadi baru di hadirat-Mu. Bunda Maria yang selalu menolong, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan saat ajal menjemput kami. Amen.
PJSDB