Fresh Juice 26 Juli 2013 – Mat. 13:16-17 : Mata Iman

Play

Pembawa Renungan : RD YOSEF SETIAWAN

Sir. 44:1,10-15;
Mzm. 132:11,13-14,17-18;
Mat. 13:16-17

MATA IMAN
Saudara-saudari,
Kitab suci menurut pemahaman kita umat kristiani adalah sebuah buku iman, sebuah refleksi iman atas pengalaman-pengalaman yang dialami oleh orang beriman. Kitab suci bukan buku sejarah yang cuma mau menceritakan sejarah yang terjadi. Ada isi dibalik kisah atau pengalaman yang diceritakan dalam Kitab Suci, yaitu pengalaman akan Allah yang menyelamatkan.
Satu peristiwa atau pengalaman hidup dapat dilihat dari mata iman. Misalnya dalam Perjanjian Lama dikisahkan pertempuran bangsa Israel melawan bangsa-bangsa lain, dimenangkan oleh bangsa Israel bukan karena kuda mereka yang kuat, tentara mereka yang banyak, melainkan karena Allah yang bertempur bagi mereka. Bangsa Israel keluar dari tanah Mesir dengan menyeberangi laut merah yang sudah dikeringkan oleh Allah, itu mereka lihat bukan hanya kejadian alamiah semata, tetapi karena Allah.
Melalui Kitab Suci itulah kita diajak untuk melihat peristiwa hidup kita juga dengan mata iman, melihat kaitannya dengan karya Tuhan dalam hidup kita. Saya teringat akan seorang romo ahli kitab suci yang selalu dalam kotbahnya bicara tentang mata iman. Saya sampai hafal isi kotbahnya setiap kali beliau memimpin upacara kematian. Menghadapi kematian, kita bisa melihatnya dengan 3 mata. Pertama, mata biasa. Kedua mata hati. Ketiga mata iman. Pertama, Dengan mata biasa sebentar lagi kita tidak akan melihat saudara kita yang meninggal. Jasadnya akan dimakamkan di dalam tanah. Kedua, mata hati. Dengan mata hati kita merasakan perasaan-perasaan sedih, sepi, kecewa, kehilangan karena ditinggalkan oleh orang yang kita sayangi. Ketiga, mata iman. Dengan mata iman, kita tidak perlu bersedih. Sebab berhadapan dengan kematian, iman kita melihat harapan hidup baru. Saudara kita ini bukan mengalami akhir hidupnya, melainkan memulai hidup yang baru, hidup yang kekal bersama Allah. Sebagai umat beriman kita yakin bahwa hidup hanyalah diubah, bukannya dilenyapkan; bahwa suatu kediaman abadi tersedia bagi kita di surge bila pengembaraan kita di dunia ini berakhir.
Maka saudara-saudari pendengar setia freshjuice…
Berbahagialah matamu karena telah melihat, berbahagialah telingamu karena telah mendengar…. Sabda Tuhan ini bukan hanya ditujukan untuk para murid-muridNya pada waktu itu, melainkan Ia juga berbicara kepada kita saat ini. Memang kita tidak langsung melihat Yesus dan mendengar sabdaNya saat Dia hidup di dunia ini. Tetapi kita tetap mampu melihat karya-karyaNya dalam hidup kita…..kita tetap mampu mendengar sabda-sabdaNya dalam Kitab Suci, yang juga diperdengarkan tiap hari di freshjuice ini.
Mari kita membuka mata kita, mata iman melihar karya-karya Tuhan…………. Mari kita membuka telinga kita…….untuk mendengarkan sabda-sabdaNya.
Santa Anna yang kita peringati hari ini adalah pelindung kaum ibu, khususnya yang sedang hamil dan mengurus keluarga. Dalam buku-buku umat Kristen abad ke-2, nama ibu Anna sangat harum. Dikisahkan bahwa sejak perkawinannya dengan bapak Yoakim, ia tidak henti-hentinya mengharapkan karunia Tuhan, yaitu seorang anak. Namun cukup lama harapannya itu tak kunjung datang juga. Tetapi ia tak putus asa. Dari tahun ke tahun Anna dan suaminya Yoakim berjiarah dan berdoa ke bait Allah di Yerusalem. Anna berjanji, kalau dikaruniai anak, maka anak itu akan dipersembahkan kepada Tuhan, Syukurlah suatu hari malaikat Tuhan mengunjungi mereka yang hampir lanjut usia itu membawa warta: “Tuhan berkenan mendengar doa ibu. Ibu akan melahirkan anak perempuan, yang akan membawa sukacita bagi seluruh dunia.” Lahirlah bayi yang diberi nama Maria. Itulah iman Anna dan Yoakim. Kelak Maria juga mempunyai iman yang sama.
Mari kita melihat semua peristiwa hidup kita, dari hidup maupun kematian, baik senang maupun susah …dalam terang iman. Kita melihatnya dengan mata iman.
Marilah berdoa: (bdk. buku Ruah hlm. 102)
Bapa yang Maha baik, aku bersyukur kepadaMu atas kedua orang tuaku. Melalui mereka aku ada. Melalui mereka Engkau seantiasa mendidik dan membimbingku dalam iman. Aku mohon segala rahmat dan belas kasihMu bagi kedua orang tuaku. Santo Yoakim dan Santa Anna, doakanlah kedua orangtuaku dan segenap anggota keluarga. Amin

refrein music: How Great You Art (by Alan Jackson)