Fresh Juice 1 Januari 2014 – Luk 2:16-21: Maria menyimpan segala perkara di dalam hatinya
Podcast: Play in new window | Download (Duration: 12:05 — 3.5MB)
Pembawa Renungan : Rm John Laba, SDB
Hari Raya St. Perawan Maria Bunda Allah
Bil 6:22-27
Mzm 67:2-3.5.6.8
Gal 4:4-7
Luk 2:16-21
Lectio
Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.
Maria menyimpan segala perkara di dalam hatinya
Pada hari ini kita merayakan tahun baru. Kita bersyukur kepada Tuhan atas semua anugerah yang Tuhan berikan kepada kita sepanjang tahun 2013 yang sudah kita lewat dan memasuki tahun baru 2014 ini dengan hati penuh sukacita. Salah satu nasihat yang bagus dari St. Paulus bagi kita semua: “Segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan dan perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita” (Kol 3:17). Mari kita memulainya dengan Tuhan dan mengakhirinya bersama Tuhan. Bunda Maria akan mendoakan kita sekarang sampai saat ajal menjemput kita semua.
Secara liturgis, seluruh Gereja katolik juga merayakan Hari Raya St. Perawan Maria, Bunda Allah. Di dalam sejarah Gereja, pada abad ke-V pernah muncul sebuah ajaran sesat tentang kebundaan ilahi Maria. Pokok ajaran sesat ini adalah bahwa Maria memang Bunda Yesus tetapi bukanlah Bunda Allah. Ajaran sesat ini dikutuk dalam konsili Efesus (431). Konsili suci ini kembali menegaskan bahwa Maria adalah Bunda Allah (Theotokos) karena Yesus Puteranya adalah sungguh-sungguh Allah. Perayaan ini masuk dalam kalender liturgy katolik pada zaman Paus Pius XI. Perayaan Bunda Maria sebagai Bunda Allah membantu iman kita kepada Yesus sebagai sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia.
Bunda Maria adalah pribadi yang sangat akrab dengan umat beriman. Saya mau membagikan pengalaman rohani teolog apologet Scott Hahn. Sebelumnya beliau adalah seorang jemaat Kalvinis dan menganggap dirinya seperti Saulus yang menganiaya Gereja perdana, demikian dia juga menganiaya Bunda Maria. Semakin lama ia menganiaya Bunda Maria, ia juga merasa semakin mencintainya. Selama bertahun-tahun ia menilai ajaran katolik tentang Bunda Maria dan devosi kepadanya sebagai penyakit yang mematikan di dalam diri orang katolik. Ia menilai orang katolik telah melecehkan karya sempurna Yesus Kristus dan merampas kemuliaanNya. Tetapi ketika ia mendalami Bunda Maria, ia menemukan bahwa ternyata Bunda Maria adalah karya sempurna Yesus Kristus dan pewahyuan teragung kemuliaanNya. Ia tidak lagi mencuri kemuliaan sang Putra, seperti bulan juga tidak mencuri sinar matahari.
Penginjil Lukas dalam perikop Injil hari ini melukiskan malam natal yang indah. Para gembala adalah orang-orang sederhana yang mendapat pencerahan dari para malaikat untuk pergi ke Betlehem dan menyembah Yesus. Di sana mereka menemukan Maria, Yusuf dan sang bayi. Lihatlah bagaimana para gembala sederhana dengan penuh sukacita mesianis siap menjawabi dan melakukan sabda Tuhan melalui para malaikat. Dan Maria sebagai Hamba Tuhan yang melahirkan Sabda disebut pertama, menyusul Yusuf dan Yesus sang bayi. Apa artinya ini? Bahwa Maria memiliki peran yang penting dalam sejarah keselamatan. Maria tidak mencuri kemuliaan Kristus tetapi Maria adalah karya sempurna Yesus Kristus sebagaimana dikatakan Scott Hahn.
Apa yang dapat kita pelajari dari Bunda Maria? Bunda Maria selalu hadir aktif bersama puteranya. Dia tidak hanya sekedar hadir tetapi dengan namanya disebut pertama berarti kehadirannya sangat berarti bagi Yesus. Bunda Maria juga menyimpan semua perkara yang tidak lain adalah kehendak Tuhan di dalam dirinya. Ia percaya bahwa kesederhanaan Betlehem adalah rencana Tuhan baginya dan sebagai hamba ia menerimanya. Hanya orang beriman seperti Maria dapat menerima rencana Tuhan yang unik seperti ini. Mari kita belajar dari bunda Maria untuk selalu hadir aktif di dalam keluarga dan komunitas masing-masing. Kita juga memiliki hati Maria sebagai hamba untuk patuh kepada kehendak Tuhan.
Doa: Salam Maria, penuh rahmat Tuhan sertamu terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu Yesus. Santa Maria Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Amen.
PJSDB