Fresh Juice 8 Mei 2015 – Yoh. 15:12-17: Kasihilah seorang akan yang lain

Play

Pembawa Renungan : RD Yosef Setiawan
Goa Maria Belinyu – Bangka

Yoh. 15:12-17.

Kasihilah seorang akan yang lain

Saudara saudari terkasih,

Memang mudah bicara soal cinta. Tetapi pada kenyataannya tidaklah mudah dilaksanakan. Cinta butuh perjuangan. Cinta butuh pengorbanan.

Keuskupan kami memiliki visi Gereja partisipatif, dimana setiap orang berpartisipasi mengambil bagian dalam kehidupan di komunitas. Komunitas yang dibagun diharapkan seperti jemaat perdana, sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun berkata bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.Pengalaman saya membentuk komunitas basis menunjukkan bahwa tidak mudah hidup membangunnya.

Apalagi bicara mengenai uang…sangat sensitive. Kita bisa panjang lebar bicara mengenai anggaran….tarik ulur, ngotot-ngototan, silang pendapat menjadi pengalaman yang umum. Ketika saya minta sebuah panitia menuliskan rencana anggarannya, malah disangka saya tidak percaya kepada panitia. Padahal perencanaan adalah prosedur standar. Kalau diminta laporan pertanggung jawaban,  selalu saja banyak alasan, padahal itu juga hal yang biasa diminta setiap selesai suatu acara.

Ternyata masalah kebersamaan bukan hanya sekarang ini terjadi tetapi dari sejak dahulu. Dalam kehidupan jemaat perdana pun tidak luput dari perselisihan. Baru saja dibicarakan mengenai cara hidup jemaat perdana pada bab 4 Kisah Para Rasul bahwa semua orang yang mempunya tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu dan hasilnya mereka bawa di depan kaki para rasul…Eh suami istri Ananias dan Safira diceritakan menjual tanahnya dan hanya separuh saja dari hasil penjualan itu. Mereka berdua, Ananias dan Safira bersepakat mendustai para rasul.

Demikianlah Komunitas Basis yang ada sekarang. Tidak berarti bahwa hidup dalam komunitas basis akan damai terus, pasti ada saja silang pendapat, perselisihan. Dalam kisah para rasul yang kita dengar hari ini, para rasul pernah juga bersilang pendapat dalam sidang di Yerusalem mengenai sunat. Paulus dan Barnabas menolak bahwa sunat menjadi kewajiban. “Allah yang mengenal hati manusia, Ia sama sekali tidak membeda-bedakan antara kita…..bersunat atau tidak bersunat…” kata Paulus.

Di lain kesempatan, Paulus dan Barnabas malah berselisih paham tentang siapa teman yang mereka bawa dalam perutusan. Ini memperlihatkan kepada kita bahwa perbedaan pendapat, berselisih paham adalah bagian dari kehidupan jemaat para rasul, adalah bagian dari kehidupan kita. Yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapinya dengan bijaksana.

Perselisihan, beda pendapat akan selalu ada. Namun, perutusan tetap harus berjalan. Para rasul paham betul akan hal ini. Maka mereka tetap menjalankan tugas perutusan mereka masing-masing.

Mari kita juga menimba semangat para rasul yang setia akan tugas perutusan kita sekalipun menghadapi berbagai tantangan. Yesus berkata, “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam namaKu, diberikanNya kepadamu.”

Karena itu juga saya terus melangkah, meski di tengah berbagai tantangan. Saya diingatkan oleh Yesus  “Inilah perintahKu kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain”

Saya akan berusaha untuk mencintai walau sakit. Mengasihi butuh pengorbanan. Ingatlah:

Mereka yang minta maaf duluan setelah bertengkar, mungkin bukan karena mereka bersalah, tapi karena mereka menghargai orang lain.
Mereka yang mengulurkan tangan untuk menolongmu, mungkin bukan karena mereka merasa berhutang, tapi karena menganggap kamu adalah sahabat.
Mereka yang sering mengontakmu, mungkin bukan karena mereka tidak punya kesibukan, tapi karena kamu ada di dalam hatinya.
Mereka yang sering menyanjungmu setinggi langit, mungkin bukan karena engkau pahlawan, tapi mungkin karena mereka memaafkan keburukanmu.
Mereka yang selalu menghinamu dan menghakimimu, mungkin bukan karena mereka membencimu, tapi karena mereka ingin menguji ketulusan cintamu.