Fresh Juice 6 Desember 2013 – Mat. 9:27-31 : Ya Tuhan Kami Percaya
Podcast: Play in new window | Download (Duration: 9:00 — 2.6MB)
Pembawa Renungan : RD YOSEF SETIAWAN
Yes. 29:17-24;
Mzm. 27:1,4,13-14;
Mat. 9:27-31
Ya Tuhan Kami Percaya
Saya pernah live in di sebuah panti asuhan cacat ganda. Saya berjumpa dengan Suroso, seorang yang buta sejak lahir. Dia pandai memainkan piano nya. Baru mendengar sekali saja sebuah lagu, dia langsung bisa memainkan lagu itu dengan piano. Dia juga bisa mengetahui siapa yang di hadapannya melalui suara atau bau. Dia mampu menangkap suasana hati orang lain meski tidak melihatnya. Tuhan memang adil. Orang buta yang memiliki keterbatasan fisik malah diberikan kemampuan untuk melihat lebih jauh, tidak hanya mengandalkan mata fisiknya, melainkan juga mata bathin dan mata iman nya.
Injil hari ini berkisah tentang dua orang buta. Mereka tau sedang berhadapan dengan siapa. Dengan mata iman nya, mereka mampu melihat siapakah Yesus itu. Mereka meminta kepada Yesus agar mata mereka melek. Doa nya sangat singkat dan sederhana, “Kasihanilah kami, hai Anak Daud”. Doa tersebut mengandung kedalaman iman mereka. Mereka tau sedang berhadapan dengan siapa. Yesus disebut sebagai anak Daud. Daud adalah tokoh dalam Kitab Perjanjian lama yang mengusir setan. Ketika raja Saul diganggu oleh roh jahat, maka Daud cepat-cepat dipanggil untuk bermain kecapi, dan ketika bermain kecapi, setan itu terusir. Yesus Anak Daud bukan saja mengusir setan, tetapi Ia menghancurkan kepala setan. Maka di hadapan Yesus, mereka hanya memohon belaskasihan. Mereka tidak mohon banyak hal, mereka tidak mengungkapkan dengan kata yang panjang-panjang. Dengan rendah hati mereka menempatkan diri sebagai orang yang perlu dikasihani. Dalam doa kita, kita sering mengajukan permohonan kepada Tuhan karena kita merasa layak mendapatkannya karena jasa-jasa kita. Kita sombong dengan kemampuan kita. Padahal di hadapan Allah kita tidak ada apa-apanya. Dari pihak kita hanya dibutuhkan surrender….menyerahkan diri pada Tuhan.
Yesus bertanya kepada kedua orang buta itu: “percayakah kalian, bahwa Aku dapat melakukannya?” Mereka menjawab: “Ya Tuhan kami percaya”. Iman inilah yang dibutuhkan dalam doa. Karena jawaban atas doa-doa kita bukan hanya karena kemurahan Allah, tetapi juga karena iman kita kepadaNya. Kalau dalam berdoa kita kurang yakin, maka mukjizat pun tidak akan terjadi.
Seorang anak yang mau menghadapi ujian, dia berdoa, “Tuhan tolonglah saya agar saya lulus ujian, tapi saya sendiri tidak yakin saya bisa lulus, Tuhan…” Maka terjadilah padamu menurut imanmu! Seorang pastor mendoakan orang yang kesurupan tapi dia sendiri tidak yakin, maka tidak akan terjadi apa-apa. Seorang memohon kesembuhan tapi dia sendiri sudah pesimis akan sembuh. Maka tidak akan terjadi mukjizat.
Maka yang pertama-tama penting adalah kita mohon agar mata kita dibuka oleh Allah. Selama ini kita buta, tidak melihat kebaikan dan karya Tuhan dalam hidup kita. Di saat menderita, kita tidak mencari Tuhan, tetapi mencari yang lain karena tidak melihat Tuhan yang lebih besar. Kita hanya mau melihat apa yang ingin kita lihat. Kita tidak mau melihat apa yang kita tidak mau lihat. Kita mohon agar mata kita dibuka oleh Allah. Selama ini kita buta, tidak melihat kebaikan rekan, pasangan, sesama. Kita cenderung hanya melihat keburukan orang lain atau melihatnya menggunakan kacamata kita sendiri.
Tuhan, bukalah mata kami, mata bathin dan mata iman kami yang sering dibutakan oleh egoisme kami sendiri. Semoga kami mampu melihat Engkau di setiap permasalahan yang kami hadapi. Semoga kami juga melihat sesama kami seperti Engkau melihat mereka. Amen.
LAGU MB 285 Tuhan Yesus
Tuhan Yesus sembuhkanlah kami, orang buta orang congkak hati. Dari mati hidupkanlah kami. Dari dosa bersihkanlah kami, Tuhan Yesus.
Tanpa Yesus kita orang miskin. Tanpa Yesus, hati kita dingin. Dengan Yesus, kita amat kaya, hati kita kan bersukacita dengan Yesus.
Semoga kita diberkati oleh Allah yang maha kuasa, Bapa, Putera dan Roh Kudus.
Akhirnya, saya romo Yosef Setiawan dari gua Maria Belinyu Bangka, beserta segenap tim freshjuice mengucapkan terima kasih atas kesetiaan Anda mendengarkan freshjuice. Sampai berjumpa kembali dalam edisi selanjutnya.
Salam freshjuice
Music penutup: S.H.E – Ming Karafang