Fresh Juice 9 Mei 2014 – Yoh. 6:52-59: Benar-Benar Makanan (BBM)

Play

Pembawa Renungan : RD Yosef Setiawan
Goa Maria Belinyu – Bangka

Kis. 9:1-20
Mzm. 117:1,2
Yoh. 6:52-59

Benar-Benar Makanan (BBM)

Makanan dan minuman sangat dibutuhkan agar orang dapat hidup. Kalau orang tidak makan dan minum untuk waktu yang panjang, dia akan mati.

Di awal tadi kita mendengar sapaan salam freshjuice dari bapak saya. Perkenankan saya mensharingkan pengalaman iman kami. Ketika Bapak saya divonis sakit kanker kulit ganas, semangat hidup bapak terasa meredup. Beliau tidak mau makan dan minum. Badannya semakin kurus, urat-uratnya mengerut-mengecil sehingga sulit ditembus oleh jarum infus. Berkali-kali tusukan jarum infus dimasukan, berkali-kali juga terlepas, dan bapak kesakitan tiap kali disuntik kembali. Maka tiap kali mau dipasang infus kembali, beliau menolak.

Kami keluarga cemas, bagaimana ini? Makanan dan minuman tidak masuk? Infus satu-satunya jalan agar ada asupan makanan ke dalam tubuhnya pun tidak memungkinkan. Dalam situasi seperti itu, dokter menyatakan bahwa bapak sudah boleh pulang. Lha bagaimana ini? Orang gak mau makan minum malah disuruh pulang?? Kami bergeming. Kami putuskan konsultasi ke dokter gizi untuk mencari jalan keluar masalah nafsu makannya. Oleh dokter diupayakan beberapa obat, baik diminum ataupun lewat suntikan. Berangsur-angsur nafsu makannya membaik bahkan over..sebentar-sebentar minta makan. Bapak kami bawa pulang.

Masih tersisa satu masalah, bapak kurang minum. Bagaimana mengatasi agar tidak kurang cairan? Tidak makan masih bisa tahan, tapi kalau tidak minum…bisa bahaya… Ibu tidak kehabisan akal. Juice dibuat….sambil menyantap juice buah, bapak diperdengarkan freshjuice tiap hari…..sungguh itulah yang terjadi…

Saya berangkat ke Surabaya ke tempat tinggal bapak sementara, untuk membawa makanan. Ya …seperti yang Tuhan Yesus katakan: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darahNya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu..Selama beberapa hari saya mempersembahkan Misa di sana.

Mukjizat terjadi. Beberapa orang memvonis bapak tidak akan bertahan lama, kenyataannya sampai saat ini sehat walafiat. “Barangsiapa makan dagingKu dan minum darahKu, Ia mempunyai hidup  yang kekal” ……bukan hanya nanti di akhir zaman tapi juga saat ini….. “Barangsiapa makan dagingKu dan minum darahKu, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.”

Pengalaman mukjizat seperti ini bukan hanya kali ini saya alami, beberapa umat yang saya layani juga mengalaminya. Ada yang sakit tidak sembuh-sembuh, sudah dibawa kemana-mana tidak juga sembuh. Saya hanya datang tiap minggu membawa Tubuh Kristus. Saya tidak mungkin memberikan yang tidak saya miliki. Saya hanya bawa Kristus, karena itulah yang saya miliki. Dan mukjizat terjadi. Mereka sembuh.

Yang terakhir, ada seorang ibu yang menanti saya mengantar komuni, dia berkata kepada anaknya agar dicarikan baju yang bagus karena romo akan datang membawa hosti padahal saya tidak ada rencana ke rumahnya…dia ingat bahwa hari itu jadwal saya keliling mengantar komuni. Rupanya itulah terakhir kali saya melihatnya, beberapa hari kemudian beliau berpulang ke rumah Bapa dalam damai. Sesuai dengan doanya selama ini, kalau Tuhan mau panggil, jangan lama-lama….supaya tidak menyusahkan orang. Dalam usia 66 tahun beliau wafat. Saya yakin beliau mengalami hidup yang kekal itu.

Saudara-saudari..para orang tua… saya heran kalau masih ada orang tua yang menunda-nunda anaknya menerima komuni kudus, padahal usia dan pemahaman anak kita sudah cukup. Seringkali alasan yang saya dengar adalah: kami blum punya cukup uang untuk pesta, belum punya cukup hewan untuk dikurbankan. Kenapa yang dipikirkan makan-makan nya? Bukankah Yesus sendiri anak Domba yang telah dikurbankan sekali untuk selamanya? Mengapa menunda anak bersatu dengan TuhanNya?  “Barangsiapa makan dagingKu dan minum darahKu, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.” Bukankah tugas kita sebagai orang tua memberi anak kita makan makanan yang terbaik. Makanan yang terbaik itu adalah tubuh TUhan sendiri. “Akulah roti yang telah turun dari surga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.”

Semoga kita juga tidak menunda-nunda untuk bersatu dengan Kristus. Semoga kita menyambut Tubuh dan Darahnya dalam Ekaristi.

Dan kita bersyukur tiap kali ada tahbisan imam sebab para imam lah yang menghadirkan kembali Kurban Kristus dalam Ekaristi. Tanpa Imam tidak ada Ekaristi.