Pria Katolik Hari #11 – Kamu Adalah Terang Dunia

Play

 

Rekan-rekan Pria Katolik yang terkasih.

Bayangkanlah anda sedang berada di tengah hutan lebat, dalam suasana malam hari. Bulan juga tidak bercahaya. Tentu yang anda rasakan adalah suasana gelap gulita.  Sangat mencekam! Anda tidak akan melihat apa-apa. Anda berhenti di tempat. Tetapi ketika ada seberkas cahaya dari kejauhan dan anda melihatnya, anda akan spontan mengatakan: di sana ada manusia. Di sana pasti ada kehidupan. Terang yang bercahaya dalam kegelapan menandakan adanya kehidupan. Terang menandakan bahwa sang Pencipta hadir, ada di dalam ciptaanNya.Terang itu adalah ciptaan Tuhan.

Dari awal Kitab Kejadian kita sudah mendapat gambaran bahwa Tuhanlah yang menciptakan terang. Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang” Lalu terang itu pun jadi. Terang itu menurut Tuhan baik adanya sehingga Ia dapat memisahkan terang itu dari gelap (Kej 1:3-4). Kata terang terakhir kali dipakai di dalam kitab Wahyu 18:1. Tetapi Kalimat yang sangat menarik perhatian kita adalah ketika Yohanes bersaksi bahwa di dalam Dia ada hidup dan hidup adalah terang manusia. Maka terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak mampu menguasainya (Yoh 1:4-5). Yesus sendiri adalah terang dunia (Yoh 8:12), konsekuensinya adalah “Kamu adalah terang dunia” (Mat 5: 14).

Pada suatu kesempatan, Ibu Theresia dari Kalkuta bersama para susternya mengunjungi rumah seorang penduduk. Rumah itu dihuni oleh seorang bapa yang miskin dan sakit-sakitan. Para suster berusaha untuk membersihkan rumahnya, membuka semua jendela sehingga cahaya surya dapat masuk ke dalamnya. Kamar tidur bapa itu juga dirapikan, perabot-perabot rumah tangga dibersihkan semuanya. Sebelum para suster kembali ke komunitas, mereka menemukan sebuah lampu yang sudah usang. Seorang suster berinisiatif membersihkannya, membeli sumbuh dan minyak tanah. Lampu yang bertahun-tahun tidak menyalah itu coba dinyalahkan dan terangnya menguasai bagian dalam rumah itu. Bapa itu merasa bahagia dengan para suster, terutama suster yang berhasil memperbaiki lampunya.

Pada kesempatan lain para suster datang mengunjunginya lagi. Mereka menemukan beliau duduk di emperan rumahnya. Ia menyambut para suster dengan hangat. Para suster bertanya kepadanya bagaimana suasan bathinnya sekarang. Ia mengatakan kepada para suster: “Saya berterima kasih kepada para suster karena telah datang, membersihkan rumahku dan yang paling mengesankan saya lagi adalah lampu yang sudah tua itu ternyata masih bercahaya dan menerangiku. Tetapi lebih dari itu, saya berterima kasih kepada para suster karena kalian telah bercahaya dan menerangiku. Cinta kasih kalian telah bercahaya dan menerangiku.” Para suster kembali ke rumah dan merenugkan hidup mereka sebagai cahaya yang menerangi hidup sesama.

Para rekan Pria Katolik yang baik. Pada hari ini Tuhan Yesus menantang kita dengan sebuah pernyataanNya: “Kamu adalah terang dunia”. Dia tidak mengatakan bahwa kamu adalah terang bagi diri sendiri atau sebuah kelompok kecil. Maka sebuah spiritualitas yang ditawarkan Yesus sang Terang  dunia (Yoh 8:12) kepada kita semua adalah untuk menjadi terang bagi dunia juga. Terang dunia itu ditunjukkan lewat perbuatan kasih yang dilakukan bagi semua orang. Jadi mencakup kaum papa miskin, orang-orang yang berbeda iman dan kepercayaan, suku dan lain sebagainya. Mereka semua layak melihat dan mengalami terang kasih Tuhan di dalam hidup para Pria Katolik. Perbuatan baik dan perbuatan kasih itu nilainya universal artinya berlaku bagi semua orang. Tidak ada yang mengklaim sebagai pemiliknya karena terang itu berasal dari Tuhan. Kemampuan untuk memancarkan terang kasih dan kebaikan adalah sebuah keharusan di dalam hidup ini.

“Kamu adalah terang dunia”. Terangmu juga bercahaya melalui perbuatan baik, perbuatan kasih dan pengorbanan diri kepada sesama. Ayo jadilah terang. Bawalah sesama menuju kepada Yesus Kristus Terang dunia!

PJSDB