Fresh Juice 13 Juni 2013 – Mat. 5:20-26 : Mari Berbeda

Play

Pembawa Renungan : Rm. Revi Rafael H.M. Tanod, MA

2Kor. 3:15 – 4:1,3-6;
Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14;
Mat. 5:20-26

Pendengar Freshjuice ytk, 

Tantangan Yesus dalam injil hari ini, baiklah kita renungkan lebih dalam. Bila dalam kehidupan keagamaan kita, ternyata kita tidak lebih dari orang yang tidak percaya pada Tuhan, tidak percaya pada Kristus, atau tidak berbeda dengan orang yg tidak beragama, apa lebihnya kita?
Mari kita lihat 3 hal yang menjadi keutamaan kita orang beriman kristiani: yakni, iman, harap, dan kasih. 3 hal yg sangat sederhana tapi yang seharusnya membuat kita berbeda dari yang lain.
Banyak org kristen hidup seakan tidak punya iman. Hidup dalam kecemasan krn terbebani banyak masalah. Ragu karena takut gagal, takut salah, tidak yakin bisa…..
Apa sebab dia tidak yakin bisa? Karena yang didengarnya adalah suaranya sendiri, pikirannya sendiri. Orang tidak sadar bahwa ada Tuhan, dan Tuhan yang mewahyukan diri dalam 3 pribadi: Bapa, yg menciptakan kita ntuk tujuan yg luar biasa. Ada Yesus yg menemani kita, tdk pernah meninggalkan kita. Ada Roh Kudus yang memberi kita kekuatan ilahi dari dalam berupa semangat, energi yang menggerakkan jiwa kita. Apa lagi yang kurang dalam diri kita, dalam hidup kita?
Toh masih ada yang tidak percaya, takut dan penuh keraguan.
Ayo…pendengar freshjuice, kita perlu memakai rasio kita, akal budi kita, tapi ada yang jauh lebih hebat dari semua kemampuan kita: rancangan Tuhan yg luar biasa. Asal kita percaya. Mari berdayakan iman kita. Maka kita berbeda dengan orangyg tidak beriman. tidak ada yang mustahil bagi org yang percaya.
Brikutnya: pengharapan. Karena banyak diterpa kegagalan, Orang merasa tidak berdaya, powerless, lantas menyerah, putus asa. Teman, kalau kita putus asa, kita bukan orang Kristen. Bahkan ketika seorang divonis menderita kanker, kanker tidak boleh membunuh harapan kita.
Kanker dapat membunuh tubuh, tapi tidak dapat membunuh jiwa kita. Kanker membuat kita terisolasi dalam ruang isolasi, tapi tidak dapat mengisolasi kita dari persahabatan dan kasih.
Mari jangan pernah putus asa. Ada harapan, karena tangan Yesus selalu terulur menolong kita, kapan saja, di mana saja. Bila kita punya harapan yg kokoh, kita menjadi berbeda.
Yang ke tiga, yang paling besar kata Paulus: kasih.
Inilah kasih itu: bukan kita yang lebih dahulu mengasihi, tapi Allah yang terlebih dahulu mengasihi kita. Maka kalau ada yang meragukan dan mempertanyakan kasih Allah, merasa hidupnya merana, tak berarti, dan tidak menemukan kebahagiaan, berarti ada yg salah dengan hatinya.
Ini sama halnya dengan ungkapan yg mengatakan ikan dalam air kehausan. Manusia yg diliputi kasih Allah, tapi tidak bahagia.
Mari kita jadikan diri kita saluran kasih Allah utk orang lain. Saya ingat cerita sebuah bambu yang menolak utk dipotong. Kata si petani pada si bambu, kalau kamu tidak kupotong, kamu tidak dapat memberi arti pada orang lain. Ketika kemudian bagian tengah dari bambu hendak dikeluarkan, si bambu mengeluh karena terlalu menderita. Tapi si petani berkata: bila bagian tengahmu tidak dikeluarkan kamu tidak dapat menjadi saluran air. Maka jadilah bambu itu, terpotong dan berlobang di tengahnya, namun kini menjadi pancuran air yg mengalirkan air untuk menghidupkan orang lain, bahkan tanaman di sekitarnya.
Jadi kalau Yesus bertanya: apa yang membuatmu berbeda dengan orang farisi dan ahli taurat? Kita dgn rendah hati menjawab: Tuhan  aku percaya bahwa apapun yang terjadi dalam hidupku, suka duka, gagal berhasil, untung malang, sehat dan sakit, aku tak akan putus asa, karena aku tetap dapat menjadi aliran kasihMu untuk keluargaku, dan untuk keluarga Allah.
Selamat beraktivitas, Tuhan memberkati kita : dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, Amin.

Trimakasih

Rm Revi Tanod, Pr